Halaman

Senin, 02 April 2012

“Ketika Muslimah Jatuh Cinta”


Ketika Muslimah Jatuh Cinta

Tiada yang aneh karena Muslimah juga adalah manusia.
Bukankah cinta adalah fitrah manusia? Tak pantaskah Muslimah jatuh cinta? Muslimah juga punya hati dan rasa.

Tapi tahukah engkau akhi ? betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya? Tiada senyum bahagia, tiada rona malu di wajahnya, tiada buncah suka dan gembira di dada.

Namun sebaliknya.,

Ketika Muslimah Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...

Ketika lelaki yang tidak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya., yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi.

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah rasa yang tak semestinya.

Tiada senyum bahagia, tiada rona malu.

Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai.

Yang ada adalah kegelisahan, kerana rasa yang salah arah.

Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit.

Ketika Muslimah Jatuh Cinta…

Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut.

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan.

Yang ada adalah kekhwatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya.

Ketika muslimah jatuh cinta, maka perhatikanlah kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh.

Tahukah Engkau duh akhi ? Mereka akan terus berusaha menjaga rasa itu bagaimanapun caranya. Agar Allah tidak marah. Karena hanya keridhoaan Allah sajalah yang mereka harapkan. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan dia lakukan.

Alangkah kasihannya jika Muslimah jatuh cinta, karena yang ada adalah penderitaan.

Duhai Akhi, jangan khawatir engkau akan kehilangan cintanya karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu. Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya maka tak akan pernah kalian bersatu.

Duh Akhi, maka Biarkan Allah yang mengaturnya. yakinlah, semuanya akan baik-baik saja.

Semua Akan Indah Pada Waktunya…

Akhi…  maka bolehkah kami meminta? bantulah kami para muslimah untuk tetap menjaga hati ini hanya untuk seseorang yang Allah akan menghalalkan dia bagi kami
Tidakkah Engkau senang akhi, jika kelak istrimu nanti adalah seorang wanita yang benar-benar menjaga hatinya untukmu, untuk seseorang yang Allah ridho jika kami para muslimah mencintainya. seseorang yang akan Allah halalkan dia bagi kami, menjadi teman dalam perjalanan kami mencari ridho-Nya.

Akhi, tolonglah … fikirkanlah baik-baik sebelum engkau tawarkan anggur cintamu pada kami.fikirkanlah baik-baik sebelum engkau tawarkan sebuah jalinan bernama ta’aruf kepada kami. Fikirkanlah baik-baik sebelum Engkau siap dan dapat bertanggung jawab atas setiap kata yang engkau ucapkan. Janganlah engkau katakan jika Engkau sendiripun tak tahu kemana akan Engkau bawa rasa itu , jika tak pernah ada kesungguhan dan keyakinan dalam hatimu untuk memilih kami dan siap menjadikan kami ustadzah dalam rumahmu.

Akhi, tidakkah engkau sadar bhwa kami para muslimah adalah makhluk yang sangat terbawa oleh perasaannya. sehingga saat sebuah jalinan ta’aruf terucap dari lisan seorang ikhwan yang baik dan sholih seperti antum, tak ada alasan bagi kami untuk menolaknya. Karena jika kami menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum. Sudahkah antum yakin atas setiap anggur cinta yang antum tawarkan kepada kami, atas sebuah jalinan yang dibingkis dalam sebuah kata indah bernama ta’aruf ? Sudahkah antum memohon petunjuk dari Sang Penguasa Hati ?

Akhi, jangan lemahkan kami dengan pesonamu. Jagalah keimananmu dan keimanan kami, hingga tiba waktunya. tunggulah ….. tunggulah hingga saatnya berbuka.

Duh Akhi sekali lagi ingin kusampaikan kepada antum , berhati-hatilah atas setiap jalinan yang bernma ta’aruf yang Engkau tawarkan kepda kami apalagi jika itu hanyalah anggur cintamu yang akan memabukkan kami…

Duhai akhi bukankah ta’aruf itu sebuah gerbang menuju pernikahan ? lalu yang menjadi pertanyaan kami, seberapa jauhkah jarak antara pintu gerbang dengan rumah antum ?  Padahal selama perjalanan akan banyak sekali cobaan menghadang.

Bunga-bunga indah yang bermekaran di halaman rumah antum bisa membuat kami terpesona. Kolam ikan indah yang ada di halaman rumah antum, juga membuat kami terlena. Ingin sekali rasanya kami memetiknya, ingin sekali kami berlama-lama di sana. Menikmati keindahan dan kenikmatan yang antum suguhkan. Namun, ternyata kami belum berhak. Kami belum mendapat izin dari si pemilik rumah. Tadinya kami ingin segera mencapai sebuah keberkahan, tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-keindahan yang membuat kami lupa akan tujuan semula.

Dan yang Lebih menyakitkan lagi jika antum membuka pintu gerbang itu lebar-lebar dan kami pun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Namun setelah kami mendekat dan sampai di depan pintu rumah antum, ternyata pintu rumah antum masih tertutup. Bahkan antum tak berniat membukakannya untu kami.

Maka, taukah engkau akhi apa yang kami rasakan saat itu ? Saat itulah hati kami hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan kami rangkai, setelah pondasi keyakinan kami bangun, namun kini semua runtuh tanpa sebuah kepastian.
Atau mungkin antum akan membukakannya untuk kami,? tapi kapan ? kapan antum mau membukannya? Antum bilang, antum akan membukannya jika saatnya tepat.Kemudian, antum membiarkan kami menunggu di teras rumah antum dengan suguhan yang membuat kami kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan.

Duh akhi jika demikian Jangan biarkan kami berlama-lama di halaman rumah antum, jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu rumah antum untuk kami. Akhi…. Sungguh kami akan segera pulang. Karena mungkin saja kami salah rumah, mungkin saja kami salah alamat. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat berlabuhnya hati ini. Dan di tempat yang lain, ternyata ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung bagi kami dari teriknya matahari dan derasnya hujan di luar sana.Duh Akhi, sungguh …..  kami tak ingin mengkhianati calon suami kami yang sebenarnya.Apabila tempat berlabuh itu disebut  rumah, maka di rumahnya kini ia menunggu kami untuk menjadikan kami para muslimah ustadzah di dalamnya.Dan apabila tempat berlabuhnya hati ini dikatakan sebagai  sebuah istana, maka … munkin kini di istananya ia tengah menunggu calon bidadarinya. Menata istananya agar tampak indah. Jika demikian, betapa jahatnya kami. Sementara kami berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain.

Akhi,….. maka sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, cinta adalah cobaan. Cinta itu akan cenderung pada nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat, cinta itu akan menggelincirkan kita dari jalan-Nya. Cinta itu akan menghantarkan kita mengikuti bujuk rayu syaitan. Bujuk rayu syaitan yang akan menjerumuskan kita atas nama Cinta. Maka, sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, langkah-langkah syetan lah yang akan menuntunnya.

Akhi sebelum kami halal bagimu, tolong hargai kami, Jaga kami sebagai saudari antum Kami bukan kelinci percobaan.Duh akhi, sungguh kami punya perasaan yang tidak berhak antum “coba-coba”. Pikirkanlah kembali sebelum engkau tawarkan anggur cinta antum kepada kami. Mintalah petunjuk-Nya. Jika antum memang sudah siap dan merasa mantap, segeralah jemput kami. Jadikanlah kami ustadzah di rumah antum.Jadikanlah kami bidadari dalam istana antum.
Dan akhi, satu hal lagi yang perlu antum perhatikan… adalah bagaimana cara antum menjemput. Agar semuanya berkah pada awalnya, pada pertengahannya, hingga di ujung akhir pernikahan. Dan hanya Ridho dan keberkahan-Nya lah yang menjadi tujuan. Akhi…. Pilihlah cara yang tepat dan berkah. Apabila Antum sudah merasa mantap pada salah seorang di antara kami. Antum yakin seyakin-yakinnya bahwa dialah bidadari yang akan menghias istana antum. Bahwa dialah yang ingin antum jadikan ustadzah dalam rumah antum untuk mendidik anak-anak antum kelak. Segeralah jemput ia.
Tapi apabila antum tidak menggunakan cara yang tepat untuk menjemputnya. Sama halnya jika antum yakin dan mantap untuk menuju Surabaya. Tapi dari Jakarta antum salah memilih kendaraan. Maka bisa dipastikan bahwa antum tidak akan pernah sampai ke Surabaya. Atau kendaraannya sudah bener tapi tidak efektif. Terlalu lama di perjalanan. Masih keliling-keliling dulu. Akhirnya banyak waktu terbuang percuma selama perjalanan.
Jadi fikirkanlah pula bagaimana cara antum untuk menjemput kami. Jika antum sudah tahu segeralah jemput kami, karena kami akan menjadi seorang teman dan juga sahabat yang akan rela menemani antum untuk berjalan bersama-sama dalam menggapai Ridho-Nya…
Amin Amin Ya Rabbal Alamin.
Akhi….. tunggulah,
Tunggulah hingga saatnya berbuka

berikhtiarlah ….
dengan ikhtiar yang sebenar-benarnya.

Dan jadikanlah, Semuanya indah pada waktunya…..

By: Ukhty kecilku

1 komentar:

  1. Casino Bonus Codes - December 2021
    No https://deccasino.com/review/merit-casino/ deposit ventureberg.com/ bonus casino promotions. https://febcasino.com/review/merit-casino/ We recommend 2021 casino apr casino bonus codes and promos for poormansguidetocasinogambling new players. We also list new casino bonuses for December 2021.

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung ke blog kami.
Jika anda menyukai artikel ini, silahkan share via facebook atau Re-Tweet.
Diperbolehkan meng-copy, mengutip, atau menyadur tulisan dalam blog ini dengan tetap menyertakan sumber dan link.
Jangan lupa tinggalkan komentar. n_n